Senin, 07 Desember 2015

komunikasi interpersonal dalam bisnis

BAB 1
PENDAHULUAN

       Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi  antarindividu melalui suatu sistem yang biasa,baik dengan simbol-simbol,sinyal-sinyal,maupun perilaku atau tindakan. Sedangkan bisnis adalah Sebuah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia dengan memanfaatkan SDA dan SDM atau dapat disebut juga kegiatan memproduksi barang dan jasa untuk meraih keuntungan.Jadi dapat disimpulkan komunikasi bisnis ialah Komunikasi yang dilakukan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk  komunikasi,baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbl untuk mencapai tujuan tertentu.Atau komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi,pesan,gagasan,ide baik personal,interpersonal dengan menggunakan simbol,lambang yang berkaitan dengan tujuan organisasi untuk mendapatkan keuntungan.
       Komunikasi Interpersonal adalah Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kedua belah pihak dan cenderung lebih fleksibel dan informal,jenis komunikasi tersebut lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya komunikasi yang dilakukan dalam suatu keluarga,antar keluarga,antar teman,dan bahkan antar relasi bisnis sekalipun untuk mencapai tujuan tertentu.Komunikasi yang terjalin cukup santai ,akrab dan tidak kaku.tidak jadi masalah bila digunakan bahasa daerah bahasa gaul,atau bahasa campuran.yang terpenting pesan yang disampaikan dapat dipahami baik oleh pihak lain.Disamping itu pokok bahasan atau topik bahasannya juga sangan variatif.
       Hubungan Interpersonal dapat meningkatkan kemampuan anda sebagai seorang komunikator bisnis.Beberapa orang mengalami kemajuan secara lamban atau mereka dikeluarkan dalam pekerjaannya karena tidak dapat bekerjasama dengan orang lain.Meningkatkan hubungan Antarpesona merupakan suatu pertimbangan penting bagi kita semua.
A.     Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan pengertian komunikasi interpersonal
2.      Memahami tujuan komunikasi interpersonal dalam bisnis
3.      Konsep Interpersonal dalam bisnis
4.      Bagaimana hubungan interpersonal dalam bisnis
5.      Mmemahami gaya kepemimpinan dalam komunikasi interpersonal
6.      Mendengarkan sebagai keahlian Interpersonal.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal sama dengan komunikasi Antarpribadi yaitu komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis),dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.Suatu studi nasional mengenai derektur personalia menyatakan bahwa keahlian komunikasi antarpersona dan keahlian hubungan manusi (dikiuti oleh keahlian komunikasi lisan) menduduki keenam belas faktor terpenting dalam keberhasilan kerja.
Berdasarkan pengertian tersebut,paling tidak ada empat hal penting yang perlu diperhatikan,antara lain:
1.      Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2.      Menggunakan media tertentu,misalnya telepon,telepon seluler,atau bertatap muka (face to face)
3.      Bahasa yang digunakan bersifat informal,dapat menggunakan bahasa daerah,bahasa pergaulan,atau bahasa campuran.
4.      Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal bila komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.
Didalam suatu organisasi (bisnis) komunikasi antarpribadi atau interpersonal merupakan komunikasi yang terjadi antara manajer dan karyawan atau antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain dengan menggunakan media tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

B.   Tujuan komunikasi Interpersonal dalam bisnis
Seseorang berkomunikasi dengan orang lain tentu saja mempunyai tujuan tertentu,termasuk didalamnya komunikasi interpersonal.Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi interpersonal dalam bisnis,antara lain:
1.      Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain,tentu saja seseorang memiliki berbagai macam tujuan dan harapan.Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain agar orang tersebut mengetahui sesuatu.Sebagai contoh,didalam perusahaan mengenalkan suatu produk terbaru kepada publik dimana mereka menyampaikan informasi tentang keunggulan,manfaat,dan kelebihan produk ini dan publik akan mengetahui informasi produk baru tersebut.

2.      Berbagi pengalaman
Selain menyampaikan informasi,komunikasi antarpribadi juga memliliki tujuan untuk saling membagi pengalaman kepada orang lain mengenai hal-hal yang telah dialami.

3.      Menumbuhkan simpati
Simpati adalah suatu  sikap positif yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam untuk ikut merasakan bagaimana beban derita,musibah,kesedihan,dan kepiluan yang sedang dirasakan oleh orang lain,komunikasi juga dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa simpati seseorang kepada orang lain.Berbagai cara untuk menumbuhkan rasa simpati  seseorang kepada orang lain antara lain dapat dilakukan dalam bentuk  dukungan moral,bantuan dana,obat-obatan,aneka barang dan bantuan pokok.

4.      Melakukan kerja sama
Tujuan komunikikasi interpersonal yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.

5.      Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
Komunikasi ini juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau kekesalan kepada orang lain.komunikasi ini bukan hanya saja merupakan cara untuk mencurahkan isi hati,tetapi juga cara mencari jalan keluar atau alternatif solusi masalah yang dihadapi.

6.      Menumbuhkan motifasi
Melalui komunikasi interpersonal,seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yang baik dan positif.Motivasi adalah dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu.Pada dasarnya,seseorang cenderung untuk melakukan sesuatu karen dimotivasi orang lain dengan beberapa cara,seperti kerjanya,dan memberikan penghargaan kepada orang lain.

C.  Konsep Interpersonal dalam bisnis
Didalam memahami komunikasi Interpersonal kita harus mengetahui Konsepsi yang dibutuhkan dalam dunia bisnis untuk mencapai tujuannya.Berikut konsep yang akan diketahui:
1.      Konsep diri
Salah satu komponen utama dalam studi komunikasi interpesonal adalah konsep diri.Kadar keberhasilan seseorang diukur dengan cara bagaimana seseorang itu memandang kemampuannya.Goss dan O’Hair (1998) menunjukkan bahwa suatu konsep diri mengacu pada bagaimana anda menilai diri Anda sendiri.seberapa besar anda berpikir bahwa diri anda berharga sebagai seseorang. Konsep diri dan penghargaan diri, dalam kdar yang besar, mengarahkan anda bagaimana merasakan diri anda dalam berhubungan dengan orang lain. Satu-satunya penentu sosial yang paling berarti mengenai bagaimana anda berhubungan dengan orang lain dalam komunikasi bisnis dan hubungan pribadi adalah bagaimana anda merasakan diri anda sendiri-konsep diri anda.

2.      Kebutuhan Interpersonal
Iklim organisasi yang mendukung merupakan suatu hal yang penting. Rasa harga diri dan iklim yang mendukung merupakan prasyarat bagi terciptanya suatu hubungan bisnis yang berhasil. Adanya hubungan yang produktif dan professional dalam lingkungan bisnis merupakan hal penting bagi tim kerja dan menimbulkan produktivitas yang efektif.
Sebagian besar hubungan timbul berdasarkan pemenuhan kebutuhan bersama. Kebutuhan-kebutuhan ini menekankan sebagian besar perilaku hubungan yang anda lihat dalam suatu organisasi. Kebutuhan-kebutuhan ini dicerminkan dalam cara orang-orang mengharapkan orang lain untuk melibatkan,mengendalikan, dan menunjukkan kasih sayang kepada mereka dan dalam derajat hingga mereka berharap menawarkan hal-hal tersebut kepada orang lain.
Kebutuhan yang ketiga memberikan alasan yang penting dalam hal pemilihanhubungan, yaitu kebutuhan akan afeksi (kasih sayang). Afeksi diekspresikan dengan memberikan “belaian”- indikasi verbal dan non verbal mengenai perilaku pegawai yang dinilai oleh orang lain dalam kelompok kerja.

3.      Keterbukaan
Satu aspek keterbukaan merupakan suatu cara bagaimana suatu informasi dibagikan, yaitu gaya komunikasi. Apakah informasi tersebut dibagikan secara pribadi dan dengan gaya penuh perhatian atau dengan cara interpersonal yang tidak peduli

4.      Tingkat Penyingkapan
Tingkat 1, yaitu tingkat komunikasi paling dasar, melibatkan rutinitas atau ritual. Seperti sapaan “bagaimana kabarmu hari ini?” atau “hai, apa kabar?”. Melalui keterbukaan awal seperti ini, kita menegaskan orang lain- kita menyadari kehadiran mereka dan mereka adalah orang-orang dalam lingkungan kita.
Komunikasi tingkat 2 melibatkan percakapan informasi umum. Informasi ini tidak rahasia dan tidak mengancam seseorang untuk membagi informasi. Dengan kata lain, tidak ada resiko yang ditanggung. Informasi yang dibagikan dapat diperoleh dari sumber-sumber lain.
Komunikasi tingkat 3 melibatkan penyingkapan opini, kepercayaan, dan nilai. Seseorang yang bijaksana akan membagi informasi yang dimilikinya hanya setelah kepercayaan ditetapkan.
Komunikasi tingkat 4 melibatkan pembagian perasaan.

5.      Tugas dan Hubungan
Setiap peristiwa komunikasi meliputi dimensi tugas dan hubungan. Dimensi tugas meliputi faktor-faktor seperti informasi pekerjaan, prosedur organisasi, rencana pemasaran, dan informasi lainnya yang diperlukan untuk melengkapi prosedur pelayanan, penjualan, atau pabrikasi. Dimensi hubungan meliputi fakta-fakta yang menyatakan bahwa anda dianggap memenuhi syarat untuk menjadi ketua tim, dan penyelia memberikan kepercayaan itu kepada anda.

6.      Iklim
Kreps (1986) menyatakan bahwa iklim organisasi adalah “sifat emosional intern organisasi yang didasarkan pada bagaimana senangnya para anggota organisasi terhadap satu sama lain dan terhadap organisasi”
Pada iklim bertahan, atmosfernya terkesan “berat” dan represif. Sedangkan pada iklim mendukung, orang-orang merasa dihormati dan satu sama lain saling memberikan dorongan pada saat mereka berupaya menyelesaikan tugasnya yang menumpuk.

D.  Hubungan interpersonal dalam bisnis
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik.kegagalan komunikasi terjadi,bila isi pesan kita dipahami,tetapi hubungan dintara komunikasi menjadi rusak.Anita tylor mengatakan komunikasi interpersonal yang efektif mempunyai banyak unsu,tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting.Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal,kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi.Beberapa Faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal
1.    Percaya (trust)
Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan,tidak akan dikhianati,maka orang itu akan lebih mudah membuka dirinya.percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut :
a.    Karakteristik dan maksud orang lain
Artinya orang tersebut memiliki kemampuan,keterampilan,pengalaman dalam bidang tertentu.Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga,diandalkan,jujur dan konsisten
b.    Kualitas komunikasi dan sifatnya menggambarkan adanya keterbukaan.Bila maksud dan tujuan sudah jelas,harapan sudah dinyatakan,maka sikap percaya akan muncul.

2.    Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi.beberapa ciri perilaku suportif yaitu:
a.    Evaluasi dan diskripsi,maksudnya,kita tidak perlu memberikan kecemasan atas kelemahan dan kekurangan
b.    Orientasi masalah,mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama,mencari pemecahan masalah,mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menentukan cara mencapai tujuan
c.    Spontanitas,Sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam
d.    Empati,menganggap orang lain sebagai persona.
e.    Persamaan,tidak mempertegas perbedaan,komunikasi tidak melihat perbedaanwalaupun status berbed,penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan pandangan dan keyakinan
f.     Profesionalisme,Kesediaan untuk menunjau kembali pendapat sendiri.

3.    Sikap terbuka
Kemampuan menilai secara obyektif,kemampuan membedakan dengan mudah,kemampuan melihat nuansa,orientasi ke isi,pencarian informasi dari berbagai sumber,kesediaan mengubah keyakinannya,profesional,dll.

E.   Gaya kepemimpinan dalam komunikasi interpersonal
Gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi,mengarahkan,memotivasi,dan mengendalikan bawahannya dengan cara-cara tertentu,sehingga bawahan dapat menyelesaikan tugas pekerjannya secara efektif dan efisien.
Dalam dunia bisnis,penerapan gaya kepemimpinan seseorang akan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku bawahannya dalam melakukan pekerjaan mereka.Kepemimpinan dalam suatu organisasi terjadi karena adanya interaksi antara tiga komponen penting,yaiyu meneger,karyawan dan situasi atau kondisi lingkungan kerja tertentu.
Salah satu teori yang mampu memberikan gambaran gaya kepemimpinan seseorang adalah teori X dan Y.dan membahas empat gaya kepemimpinan menurut ludlow dan panton,gaya kepemimpinan situasional,dan beberapa komponen penting dalam kepemimpinan inti yang perlu dimiliki oleh seseorang manajer suatu organisasi dalam bisnis.
 Teori X dan Y
 Dalam teori X dan Y Douglas McGreror berusaha mengungkapkan bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja dan sekaligus bagaimana gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam situasi lingkungan kerja yang berbeda,dan termasuk bagaimana komunikasi antarpribadi (manajer dan bawahan) tersebut dikembangkan dalam lingkungan kerjanya.



     Empat gaya kepemimpinan
     Apapun gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi,maka komunikasi antarpribadi yaitu manajer dan bawahan  (karyawan) harus tetap terjaga dengan baik.Menurut Ludlow dan Panton,terdapat empat gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam situasi dan kondisi yang berbeda.Antara lain :
1.      Pengarahan
Gaya kepemimpinan pengarahan tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana para karyawan belyang cukup dalam menjalankan suatu tugas tertentu. memiliki pengalaman.Disamping itu,tugas pekerjaan yang hrus diselesaikan juga cenderung kompleks dan rumit.Oleh karena itu seorang manejer harus mampu menjelaskan sejelas mugkin dan rinci tentang apa yang harus dikerjakan,bagaimana cara mengerjakan,dan kapan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.

2.      Pembekalan
Gaya kepemimpinan p[embekalan tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan.Disamping itu,para karyawan memiliki motivasi yang cukup tinggi dalam menyelesaikan setiap pekerjannya.Dalam hal ini,Seorang manejer juga memberikan penjelasan seperlunya terhadap tugas dan pekerjaan yang belum dipahami dengan baik oleh karyawan.

3.      Dukungan
Gaya kepemimpinan dukungan tepat digunakan pado situasi dan kondisi dimana para karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang baik dengan seorang manejer.Dalam hal ini,seorang manejer lebih banyak terlibat dalam berbagai keputusa kerja dan memperoleh berbagai masukan atau saran-saran dari para karyawan yang sangat berharga bagi peningkatan prestasi kerja.

4.      Pendelegasian
Gaya kepemimpinan pendelegasian tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana para karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas  pekerjaan yang harus diselesaikan,tetapi seorang menajer juga harus memantau atas kinerja para karyawannya.untuk memastikan bahwa mereka tetap berada pada jalur sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.

Gaya kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manajer suatu organisasi (bisnis) dapat saja berubah seiring dengan perubahan dinamika yang berkembang dalam diri karyawan.Karyawan memiliki kemampuan yang baik tentang kemampuan yang baik tentang bagaimana menyelesaikan tugas dan pekerjannya dengan baik.oleh karena itu,gaya kepemimpinan yang telah dipilih dalam suatu situasi dan kondisi tertentu barangkali tepat diterapkan pada saat itu,tetapi jika situasi dan kondisi yang telah berubah,gaya kepemimpinan yang diterapkan juga dapat berubah.Gaya kepemimpinan ini disebut gaya kepemimpinan situasional.Ada tiga kemampuan/keterampilan yang perlu diperhatikan dalam menerapkan kepemimpinan situasional tersebut,antara lain:
1.    Keterampilan Analitis
     Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer dalam melakukan evaluasi atu penilaian kinerja bawahan (karyawan) dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
2.    Keterampilan fleksibilitas
    Keterampilan yang harus dimiliki seorang manajer dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang diterapkan dapat berbeda.
3.    Keterampilan komunikasi
     Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer untuk menyampaikan ide atau gagasannya kepada bawahan,termasuk bagaimana ia menjelaskan perubahan gaya kepemimpinannya kepada bawahannya.Yang terpenting adalah bagaimana mengomunikasikan ide atau gagasan tersebut dengan jelas dan mudah dipahami dengan baik oleh karyawan,sehingga dapat dihindarkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

     Kepemimpinan inti
     Dalam situasi lingkungan kerja yang selalu dinamis,gaya kepemimpinan yang diterapkan juga berbeda.Oleh karenanya,seorang manajer yang efektif harus dapat memahami dengan baik dan tepat bagaimana kondisi lingkungan kerja yang ada,termasuk latar belakang para karyawan yang ada dalam suatu organisasi tersebut.
     Menurut Hellriegel dan Slocum,seorang manajer yang dinamis harus memiliki lima kemampuan yang dikenal sebagai keahlian kepemimpinan inti yaitu :
1.      Pemberdayaan
Pemberdayaan pada dasarnya merupakan kemampuan seorang manajer untuk berbagi pengaruh dan kendali dengan para karyawannya.Dalam hal ini seorang manajer dapat memberdayakan para karyawan untuk terlibat secara langsung dalam suatu proses pengambilan keputusan bagi pencapaian tujuan suatu organisasi.
2.      Intuisi
Dalam dunia bisnis praktis,sering kali para pelaku bisnis menggunakan intuisi yang dimilikinya bagi pengambilan suatu keputusan strategis.Menurut Griffin (2002),intuisi adalah keyakinan bawaan dalam diri seorang mengenai sesuatu tanpa pertimbangan sadar.Manajer kadang-kadang memutuskan sesuatu karena “Rasanya benar” atau karena firasat.Firasat kadang-kadang dapat membantu manajer membuat keputusan tanpa melalui urutan langkah yang rasional.Hasilnya adalah kemampuan untuk memahami situasi secara tepat dan mengantisipasi terjadinya perubahan,keberanian mengambil risiko,dan sekaligus bagaimana membangun kepercayaan kepada orang lain.
3.      Pemahaman diri
Pemahaman diri pada dasarnya merupakan kemampuan untuk mengenal diri sendiri,baik kekuatan maupun kelemahannya.Seorang manajer harus dapat menilai apa saja kekuatan yang dimilikinya dan juga kelemahan yang ada pada dirinya.Kemampuan mengenal diri yang baik akan membantunya dalam mengembangkan diri di masa depan.Kekuatan yang ada pada diri seseorang dapat senantiasa dikembangkan,sementara kelemahan yang ada pada diri sendiri secara bertapat dapat diatasi dengan cara belajar dan berlatih.
4.      Visi
Kemampuan untuk berimajinasi pada situasi yang berbeda dan situasi yang lebih baik dengan cara bagaimana mencapainya.Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan diperlukan komitmen yang tinggi baik bagi karyawan,manajer,dan pemegang saham.Salah satu cara yang dapat dilkukan adalah melibatkan para karyawan untuk memberikan masukan yang sangat berharga dalam perbaikan yang terus-menerus bagi pencapaian visinya.
5.      Kesesuaian Nilai
Kemampuan untuk memenuhi dan memadukan prinsip-prinsip organisasi dengan nilai-nilai karyawan.ketidak sesuaian antara keduanya juga berdampak pada terganggunya kelancaran kegiatan operasional suatu organisasi perusahaan.


F.        Mendengarkan sebagai keahlian Interpersonal
Kegiatan mendengarkan orang lain merupakan kegiatan yang sudah sering dilakukan,baik yang dilakukan melalui bertatap muka maupun dalam suatu kelompok.Setisp individu memiliki tujuan ketika mendengarkan sesuatu,antaralain berinteraksi dengan orang lain,menerima informasi,mengatasi masalah,dan saling berbagi perasaan dengan orang lain.
Dalam komunikasi Antarpribadi (interpersonal comunication) kegiatan mendengarkan ( menyimak ) suatu percakapan dengan orang lain merupakan bagian penting dalam memahami suatu pesan yang disampaikan oleh orang lain.Dalam hal ini,istilah mendengarkan (listening) bukanlah kegiatan yang statis tetapi dinamis.yaitu merupakan kegiatan mendengar secara aktif percakapan dengan orang lain yang dituntut adanya konsentrasi secara penuh dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor penganggu dalam suatu percakapan tersebut.Oleh karena itu,kegiatan mendengar itu sendiri bukanlah pekerjaan yang mudah dan perlu perhatian yang cukup.Semakin banyak berlatih mendengarka,maka akan semakin baik dalam memahami suatu percakapan dengan orang lain.
Sebagai contoh,ketika seorang manajer sedang menyampaikan persentasi bisnis di suatu ruang pertemuan,tiba-tiba salah satu telepon genggam seorang peserta (karyawan) berdering.Dering telepon tersebut dapat membuyarkan atau menganggu konsentrasi para peserta yang sedang mendengarkan persentasi tersebut.
Menurut Lehman,Himstreet,dan Baty kebanyakan para manajer dalam setiap harinya menghabiskan waktu kerjanya untuk mendengarkan (listening) dan berbicara (speaking) dengan para supervisor,karyawan,pelanggan,dan berbagai asosiasi bisnis.Mendengarkan menjadi begitu penting sebagaimana berbicara atau berpidato.dihadapan audiens.Kebiasaan sebagai pendengar yang efektif akan menghasilkn beberapa hal yang positif,antara lain :
1.      Pendengar yang baik akan disukai orang lain karena mereka dapat memuaskan kebutuhan dasar manusia untuk didengarkan
2.      Kinerja/prestasi kerja karyawan meningkatkan ketika pesan yang diterima tersebut dapat dimengerti dengan bail
3.      Umpan balik yang akurat dari karyawan akan berdampak positif bagi hasil kerjanya
4.      Manajer dan karyawan akan terhindar dari munculnya kesalahpahaman dalam penyampaian suatu pesn
5.      Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana fakta dan mana yang sekedar gosip
6.      Pendengar yang efektif juga akan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dan peningkatan kepuasan kerja.
7.      Kepuasan kerja meningkat karena mereka tahu apa yang terjadi.kapan mereka mendengarmdan kapan mereka berpartisipasi didalamnya yang tumbuh dari komunikasi yang baik.
Mengingat betapa pentingnya kebiasaan mendengarkan yang baik,maka ada beberpa saran agar dalam kegiatan mendengarkan bisa berlangsung secara efektif,antara lain:
1.      Perhatikan dengan baik siapa yang berbicara tersebut,mulai dari gerakannya,kontak mata,nada suara,dan ekspresi wajahnya.Perhatian anda tersebut akan dapat membantu pemahaman terhadap apa yang dimaksudkan tersebut
2.      Berikan umpan balik,seperti apakah mereka sudah mengerti atau belum,apakah ada pertanyaan,atau pernyataan setuju atau tidak setuju terhadap apa yang telah disampaikan tersebut
3.      Mendengarkan membutuhkan waktu,oleh karena proses komunikasi yang dilakukan secara tatap muka sebagaimana seorang pengirim dan penerima pesan
4.      Gunakan pengetahuan anda tentang orang yang berbicara tersebut untuk dapat menarik manfaat yang positif bagi anda.








BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Komunikasi antarpribadi (interpersonal comunication) merupakan salah satu bentuk kmunikasi yang dilakukan antara individu yang satu dengan individu  yang lain baik yang terjadi dalam suatu organisasi bisnis maupun non bisnis.Namun,dalam hal ini komunikasi antarpribadi lebih difokuskan pada komunikasi yang ada dalam suatu organisasi bisnis yaitu antara manajer dan karyawan atau pegawai
Komunikasi antar pribadi memiliki bermacam-macam tujuan antara lain : Untuk menyampaikan informasi,berbagi pengalaman,melakukan kerja sama,memotivasi,menumbuhkan simpati,dan melampiaskan kekecewaan dan kekesalan kepada orang lain.
Dalam komunikasi antarpribadi suatu organisasi bisnis tidak dapat dilepaskan dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manajer.Ada berbagai macam gaya  kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam suatu organisasi,antara lain: teori X dan Y yang dikemukakan oleh Dougles McGregor,yang dikemukakan oleh Ludlow dan Panton,dan gaya kepemimpinan situasional yang dikemukakan Harsey dan Blanchard.
Ketika komunikasi antarpribadi terjadi,maka mendengarkan memiliki peran yang sangat penting bagi tercapainya suatu pemahaman yang benar dalam suatu percakapan dengan orang lain.Mendengarkan dalam hal ini merupakan kegiatan mendengar secara aktif dan dinamis yang memerlukan suatu konsentrasi secara penuh dan utuh tanpa diinterupsi adanya gangguan dalam berkomunikasi.





                                          


DAFTAR PUSTAKA

Purwanto djoko.Komunikasi Bisnis.Jakarta:Penerbit Erlangga, 2011
B.Curtis,James,j.Floye,dan Jerry Lwinsor.Komunikasi bisnis dan profesional.Bandung:Remaja rosdakarya,Bandung,1996